Translate

Jumat, 08 Juni 2012

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Satuan Pendidikan    : SMA
Mata Pelajaran          : Bahasa Indonesia
Kelas                         : XI
Semester                   : I
Alokasi Waktu         : 2x 40 Menit
 A.  STANDAR KOMPETENSI
 Menulis: menggungkapkan pikiran, pendapat, dan informasi dalam penulisan karangan berpola    deduktif dan induktif.javascript:void(0)

 B. KOMPETENSI DASAR
Menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan deduktif dan induktif

 C. INDIKATOR
a. Kognitif
  •  proses
    Menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf
    Menemukan kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama
    Menemukan paragraf induktif dan deduktif
  •  Produk
    Menentukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf
    Menentukan kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama
    Menentukan paragraf induktif dan deduktif

 b. Psikomotor
    Menjelaskan perbedaan paragraf deduktif dan induktif

c.  Afektif
  •     Karakter
  • tanggung jawab
  •  kritis
  • disiplin
  •  Keterampilan sosial
  •  Berbahasa santun dan komunikatif
  • Partisipasi dalam (kerja sama) kelompok
  •  Membantu teman yang mengalami kesulitan
  E.TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Kognitif
  •      Proses
          Setelah membaca dan memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca nyaring, siswa secara berkelompok diharapkan dapat
    -Menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf
   - Menemukan kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama
    -Menemukan paragraf induktif dan deduktif
  •     Produk
          Setelah menemukan hasil pencapaian tujuan proses di atas, siswa secara berkelompok diharapkan dapat
    -Menentukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf
    -Menentukan kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama
    -Menentukan paragraf induktif dan deduktif

b.  Psikomotor
Setelah menentukan dan memahami hasil pencapaian tujuan produk di atas, siswa secara mandiri diharapkan dapat
    -Menjelaskan perbedaan paragraf deduktif dan induktif

c. Afektif
  •     Karakter
Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memperlihatkan kemajuan dalam berperilaku yang meliputi sikap
    -tanggung jawab
    -kritis
     -disiplin
  •     Keterampilan sosial
Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memperlihatkan kemajuan kecakapan sosial yang meliputi
    -Berbahasa santun dan komunikatif
    -Partisipasi dalam (kerja sama) kelompok
    -Membantu teman yang mengalami kesulitan


    F. MATERI PEMBELAJARAN
    Paragraf yang berpola deduktif dan induktif
    Kalimat utama dan kalimat penjelas
    Perbedaan deduktif dan induktif


    G. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
    Pendekatan: Pembelajaran Kontekstual
    Model Pembelajaran: Kooperatif Tipe STAD
    Metode: tanya jawab, pemodelan, penugasan, dan unjuk kerja

  H.  BAHAN DAN MEDIA
    Wacana tulis (artikel)
    LKS
    Kertas HVS
    ALAT
    Spidol
    Format evaluasi
    Pedoman penilaian dan penskoran



I. SKENARIO PEMBELAJARAN

nokegiatan penilaian pengamat

PERTEMUAN I (80 menit)1   2   3    4
1A1    Kegiatan Awal (15):

Tahap 1 (5 menit): Pemancingan dengan mula-mula menanyakan kesiapan belajar siswa, lalu menanyakan pengetahuan dan pengalaman siswa tentang paragraf.
 Tahap 2 (10 menit): Pengarahan dengan mula-mula bertanya jawab tentang jenis-jenis paragraf  berdasarkan letak kalimat utamanya, kemudian diakhiri dengan penegasan guru tentang tujuan pembelajaran yang harus dicapai dalam proses pembelajaran pada pertemuan itu.  

2B1    Kegiatan Inti (55 menit): 
3(55 menit): guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, kemudian memberikan pemahaman kepada siswa mengenai paragraf deduktif dan induktif, serta perbedaan antara kalimat utama dan kalimat penjelas 
3C1    Kegiatan Akhir (10 menit):

    Siswa bersama guru merumuskan kesimpulan umum atas semua butir pembelajaran yang telah dilaksanakan;
    Siswa  diminta menyampaikan kesan dan saran (jika ada) terhadap proses pembelajaran yang baru selesai mereka ikuti;
    Guru menugaskan siswa untuk mencari artikel di media masa yang akan mereka identifikasi paragraf deduktif dan induktif  

    

    J. SUMBER PEMBELAJARAN
    Wacana tulis
    Materi Essensial MGMP Sekolah
    Lembar Pegangan Guru
    LKS 1 ; LKS 2
    LP 1 ; LP 2
    Silabus



  K.   EVALUASI DAN PENILAIAN
1. Evaluasi
  •     Evaluasi Proses: dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap aktivitas peserta  (siswa) dalam menggarap tugas, diskusi, kegiatan tanya jawab, dan dialog informal.
  •     Evaluasi Hasil: dilakukan berdasarkan analisis hasil pengerjaan tugas dan pengerjaan tes, dan pengamatan unjuk keterampilan (performance)

  2. Penilaian

a.    Jenis Tagihan Penilaian: LKS 1 dan LP 1, LKS 2 dan LP 2, , LP 4, LP
b.    Tugas Individu: menggunakan LKS 3 ; LP 3
c.     Bentuk Instrumen Penilaian:
    -Uraian bebas
    -Jawaban singkat
   - Pilihan ganda


Satuan Pendidikan    : SMA
Mata Pelajaran    : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester    : XI/I
Standar Kompetensi    : Membaca
Kompetensi Dasar      : Menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui kegiatan           membaca intensif

LEMBAR PEGANGAN GURU
 (LPG)
1.1 Pengertian Paragraf
           Paragraf (dari bahasa Yunani paragraphos, “menulis di samping” atau “tertulis di samping“) adalah Unit terkecil sebuah karangan yang terdiri dari kalimat pokok atau gagasan utama dan kalimat penjelas atau gagasan penjelas. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi.
1.2  Syarat sebuah paragraf di setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni :
  •     Kalimat utama
          Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.
  •     Kalimat Penjelas
        Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.

1.3 Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama
         Letak kalimat utama juga turut menentukan jenis paragraf. Penjenisan paragraf berdasarkan letak kalimat utama ini terbagi atas 4 yakni :
  •     Paragraf Deduktif
        Paragraf dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat utama. Kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas yang berfungsi menjelaskan kalimat utama. Paragraf ini biasanya dikembangkan dengan metode berpikir deduktif, dari yang umum ke yang khusus.

       Dengan cara menempatkan gagasan pokok pada awal paragraf, ini akan memungkinkan gagasan pokok tersebut mendapatkan penekanan yang wajar. Paragraf semacam ini biasa disebut dengan paragraf deduktif, yaitu kalimat utama terletak di awal paragraf.

  •     Paragraf Induktif
       Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan atau perincian-perincian, kemudian ditutup dengan kalimat utama. Paragraf ini dikembangkan dengan metode berpikir induktif, dari hal-hal yang khusus ke hal yang umum.
  •     Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif)
Pada paragraf ini kalimat topik ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf. Dalam hal ini kalimat terakhir berisi pengulangan dan penegasan kalimat pertama. Pengulangan ini dimaksudkan untuk lebih mempertegas ide pokok. Jadi pada dasarnya paragraf campuran ini tetap memiliki satu pikiran utama, bukan dua.
  •     Paragraf Tersebar
Paragraf ini tidak mempunyai kalimat utama, berarti pikiran utama tersebar di seluruh kalimat yang membangun paragraf tersebut. Bentuk ini biasa digunakan dalam karangan berbentuk narasi atau deskripsi.




DAFTAR PUSTAKA
Irawan, yudi (dkk). 2007. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Perbukuan


LEMBAR PENILAIAN
LP 1 : KOGNITIF PROSES
Pedoman Penskoran LKS 1
NoKomponen  DeskriptorSkor  Bobot  Skor x Bobot  Catatan
1Menemukan kalimat utama dan kalimat penjelas dalam  paragraf    a.Dapat menemukan kalimat utama  dan kalimat penjelas pada semua paragraf
b.Hanya dapat menemukan kalimat utama  dan  kalimat penjelas pada beberapa  paragraf .
c.Tidak dapat menemukan  kalimat utama dan kalimat penjelas dalam paragraf. 
2








1








0






5

2Menemukan paragraf yang berpola deduktif dan induktif  a.Dapat menemukan paragraf yang berpola deduktif dan induktif  pada semua paragraf
b.Hanya dapat menemukan paragraf yang berpola deduktif dan induktif  pada beberapa  paragraf .
c.Tidak dapat menemukan  paragraf yang berpola deduktif dan induktif  pada semua paragraph 
2









1










0








5

JUMLAH





                  
Catatan :  0 = Sangat kurang  1  = kurang   2 = baik
Cara Pemberian Nilai
Rumus :
nilai=(skor perolehan siswa)/(skor maksimum)    X 100
             

LP 2 : KOGNITIF PRODUK
Pedoman Penskoran LKS 2
              
nokomponendeskriptorskorbobotskor x bobotcatatan
1  Menentukan kalimat utama dan kalimat penjelas dalam  paragraf a.Dapat menentukan kalimat utama  dan kalimat penjelas pada semua paragraf
b.Hanya dapat menentukan kalimat utama  dan  kalimat penjelas pada beberapa  paragraf .
c.Tidak dapat menentukan  kalimat utama dan kalimat penjelas dalam paragraf.  
2














1









0



5
  
2Menentukan paragraf yang berpola deduktif dan induktif  a.Dapat menentukan paragraf yang berpola deduktif dan induktif  pada semua paragraf

b.Hanya dapat menentukan paragraf yang berpola deduktif dan induktif  pada beberapa  paragraf .
c.Tidak dapat menentukan  paragraf yang berpola deduktif dan induktif  pada semua paragraf  
2















1









0



5

JUMLAH
    






Jumlah              
Catatan :  0 = Sangat kurang  1  = kurang   2 = baik 
Cara Pemberian Nilai
Rumus :
nilai=(skor perolehan siswa)/(skor maksimum)    X 100
              
LP 3 = Psikomotor
Pedoman Penskoran LKS 3


nokomponendeskriptorskorbobotskor x bobotcatatan
1Menjelaskan perbedaan paragraf deduktif dan induktifa.Dapat menjelaskan dengan sangat jelas dengan bahasa yang efektif dan santun.
b.Dapat menjelaskan, namun dengan terbata-bata.
c.Tidak dapat menjelaskan apa-apa.



.



jumlah

             
Catatan :  0 = Sangat kurang 2 = cukup baik  3 = baik 
Cara Pemberian Nilai
Rumus :
nilai=(skor perolehan siswa)/(skor maksimum)    X 100




LP 4 = Afektif : Perilaku Berkarakter

Petunjuk :
Berikan penilaian atas setiap perilaku berkarakter siswa menggunakan skala berikut :
A = sangat baik            B = memuaskan
C = Cukup baik            D = kurang baik

noRincian tugas kinerjaMemerlukan perbaikan
(D)
Menunjukkan kemajuan (C)Memuaskan (B)    Sangat baik (A)
1Tanggung jawab



2Kritis



3  Disiplin 






Hari/Tanggal :

Guru/Pengamat


(…………………..)


LP 5 = Afektif : Perilaku Keterampilan Sosial

Petunjuk :
Berikan penilaian atas setiap perilaku berkarakter siswa menggunakan skala berikut :
A = sangat baik            B = memuaskan
C = Cukup baik            D = kurang baik

NoRincian tugas kinerjaMemerlukan perbaikan
(D)
Menunjukan kemajuan (C)Memuaskan (B)Sangat baik (A)
1  Berbahasa santun dan komunikatif



2Partisipasi dalam (kerja sama) kelompok



3Membantu  teman yang kesulitan






Hari/Tanggal :

Guru/Pengamat


(…………………..)




MEDIA PEMBELAJARAN
Bacalah Kutipan Artikel Berikut!
Efek Rumah Kaca
         Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika mengenai permukaan bumi, energi berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagi radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbondioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini.gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi. Akibatnya panas akan tersimpan di permukaan bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata  tahunan bumi terus meningkat.
        Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsenterasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala mahkluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15˚C (59˚F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33˚C (59˚F) dengan efek rumah kaca (tanpanya suhu bumi hanya -18˚C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan bumi). Akibatnya jumlah gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya.
       Kenaikan suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan.misalnya naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis hewan
      Beberapa hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi pada masa depan dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perbedaan politik dan publik di dunia mengenai tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut. Sebagian besar Negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.              
                                                                              Kendari,  Desember 2011
Guru Pamong                                                       Mahasiswa                                                                   


HARLINA, S.Pd                                                 A R I S
NIP  197605292007012012                                A1D1 07 105




Mengetahui,
Kepala SMA Kartika VII-2 Kendari


Drs. H. NP. DAHLAN

Kamis, 07 Juni 2012

PENGEMIS


Dialah orang yang tak dapat kumengerti
Kadang aku sangat iba dibuatnya namun
Kadang pula aku sangat durja pada gelagatnya
Duduk manisnya dengan tumpukan tangan
Membuat segelintir orang tersentuh
Warna abu-abu dalam hidupnya
Mengaburkan keadaan yang sebenarnya
Malaskah? Nasibkah?  Atau jalan pikirannya yang dangkalkah yang membuatnya begitu
Dinista dan diraagukan sebagian orang

JALANKU



Kusauk debu yang melekat dengan kuat
Pada alairan darah
Ternyata sebutir pasir tertinggal
Dan masih melekat
Nampan luas telah kusiapkan untuknya
Tapi hanyalah ilusi tak berlaksana
Keruh pekatnya aliran air, menghalangi pandangan
Menembus dasar kelopak mata tajam berbinar
Padahal penglihatan kurangku sejak lama
Lupakan tak mudah, tertinggal jejak
Kuhanya mampu mengharap pada setetes air
Untuk melicinkan penelananku menuju lembah suci.

MOZAIK DERITA


          Aku seorang buruh disebuah kampong. Aku sekarang sedang dihipnotis untuk berpikir bagaimana mencari uang yang banyak dan tetap dengan cara halal. Istriku yang sedang sakit asam urat membutuhkan obat untuk sekedar mencegah rasa sakit yang dapat hadir kapan saja. Akupun rela bekerja seharian tanpa memperdulikan lagi tubuhku yang sudah renta ini yang kusam dan penuh daki karena tidak ada waktu untuk merawatnya.
         Suatu hari saat jam menunjukan pukul 05.00 dini hari dengan iringan kokokan ayam aku bersiap-siap menuju tempat bekerja. Tempatnya cukup jauh dari tempat tinggalku disehamparan sawah milik tetangga yang siap dipanen. Disitulah hari ini akan kuhabiskan hariku untuk memanen padi, karena tidak memiliki kendaraan jenis apapun aku harus berjalan kaki berkilo-kilo meter untuk sampai di sawah terseebut. Sepanjang jalan kutanamkan dalam pikiran bahwa hari ini aku harus mampu menyelesaikan semuanya. Sehingga upah dari hasil kerja bias kuambil sebentar malam. Nah, natinya uang dari upahku akan kupakai membelikan obat dan makanan yang bergizi untuk istriku yang tercinta. Dialah motifatorku selama ini.
          Hari yang cerah menyambutku disehamparan sawah yang ditanami padi seluas 20an hektar milik beberapa orang dikampung tempat tinggalku yang menguning. Matahri indah mulai mengintip diufuk timur. Setengah hektar dari 20 hektar yang ada harus aku panen hari ini. Rasa letih karena telah berjalan cukup jauh menguap tanpa bekas karena diingatkan dengan bayangan senyum istriku dirumah. Sepanjang hari aku hanya beristahat diwaktu shalat dan makan siang dengan bekal yang kubawa dari rumah. Dan tanpa kusadari belum terlalu sore telah mampu kuselesaikan. Sehingga aku yakin upahku bisa aku ambil setelah tiba . rumah menjadi baying-bayang dipikiranku dan membuat reflex pada kaki-kai kekarku untuk melangkah menyusuri jalan pulang. beriringan dengan sekawanann burung-burung yang masih asyik berterbangan kesana kemari.
*  *  *
        Kaget bukan main setiba di rumah mendapatkan istriku terkulai lemas dilantai dekat pintu kamar mandi yang kumuh karena telah berpuluh tahun belum pernah direnovasi. Langsung kuhampiri dan membopongnya keranjang. Istriku tidak pingsan namun ia lemas karena asam urat yang ia derita kambuh. Kucari obat dilaci meja dekat ranjang ternyata yang tersisa tinggal pembungkusnya. Akupun saat sontak lari menuju rumah tetangga yang kukerjakan sawahnya. Dengan kaki gemetar karena panic kuketuk pintu rumahnya namun tidak kunjung dibuka. Saat kumulai putus asa dan hendak berbalik akan pulang tiba-tiba terdengar suara pintu dibuka. Langsung kuutarakan maksud kedatanganku bahwa untuk mengambil uang dari upah kerjaku seharian. Perempuan gendut dihadapanku sipemilik sawahpun merogoh saku daster yang ia kenakan dan mengeluarkan uang 25 ribu rupiah sebagai upah kerjaku. Ucapan terimakasih terlontar dari mulutku dan sebagai pengakhir aku berdiri dihadapan rumah besar itu.
        Tanpa berpikir panjang aku langsung lari kesebuah warung namun obat yang kucari tidak ada. Terpaksa aku harus pergi ke Apotik Puskesmas di Kecamatan. Akupun bergegas pergi dengan mengendarai sepeda butut yang kupinjam dari tetangga. Setibanya di apotik aku langsung menanyakan obat yang dibutuhkan istriku dengan secukup uang yang ada. Dengan sisa-sisa tenaga dalam aliran tubuhku hari ini kukayuh sepeda dengan perasaan senang, kesabaran untuk cepat tiba di rumah tidak terkendali dan membuat sarafku menginstruksikan seluruh energy dalam tubuhku agar memacu lebih kuat lagi.
*  *  *
         “minumlah dulu obat ini ma…!” sambil kusodorkan secangkir air hangat. Sembari selesai meminumnya, istriku menggenggam jemariku. Usapan lembut kulayangkan di kepala istriku yang telah dibalut rambut putihnya. Tetapi, istrikku langsung bangkit dan duduk menghadapku. Tatapan tajam dari mata bulatnya yang telah menempel katarak sehingga iapun sudah rabun dalam melihat. “kembalikan anakku” dengan terbata-bata kata itu diucapkannya. Aku hanya mampu tertunduk lesu. Istriku saat itu menjadi-jadi dengan gaya tinju perempuan ia mengarahkannya ketubuhku sambil menjeritkan nama anak kami.
“pak aku ingin sekali punya uang yang banyak” pernyataan terakhir anak tunggalku. Aku hanya terdiam saat itu. Tapi anakku punya niat yang sangat besar. Sehingga keesokan hari dipagi hari buta saat aku sudah terjaga dari tidur, kegelisahan menyergap pikiranku. Aku pun beranjak ke kamar anak tunggalku dan ternyata benar, aku telah mendapati kamarnya dalam keadaan lengang dan terdapat sepucuk surat. Bergegas kumenghampiri istriku dan kuserahkan surat yang ambil dari kamar anak kami untuk membaca isinya karena aku tak tahu membaca sama sekali. Istriku kaget dan langsung menarik kertas itu dan mulai membacanya.
         “ma pa reni pergi dulu ya. Suatu saat reni akan pulang membawa uang yang banyak. Mama dan bapa nggak usah khawatir. Reni saying mama dan bapak.”
Yah kejadian itu 10 tahun yang lalu membuat istriku terpuruk hingga sekarang. Hanya 15 tahun aku merasa kebersamaan dengan putriku an dia belum pernah kembali sampai saat ini. Aku telah berusaha mencarinya kemana-mana tak kunjung kutemukan. Kami sudah pasrah saat itu.
“pak aku nyusul reni ya?” permintaan istriku yang mulai ngelantur. Aku hanya dapat berkata “sudahlah tenang ma, nanti juga reni pulang dia sekarang lagi kumpulin uang buat kita.” Istriku tidak percaya dan mulai hilang kendali menangis hingga terisak. Aku dengan sabar menenangkannya. Kupangku kepalanya, kuberikan penjelasan dan iapun mulai tenang dan sangat tenang bahkan sampai tertidur pulas. Lalu kucoba perlahan memindahkan kepalanya ke bantal namun tak sengaja kepala istriku tettumbuk di kayu penyanggah kelambu tetapi ia tetap tenang. Dan ternyata setelah kusadari ketenangan istriku membuatku merasa berada di atas gunung berapi yang akan meletus, istriku meninggal aku berteriak, aku marah pada diriku, aku hanya mampu menjatuhkan air mataku.
   *  *  *
          Pemakaman usai. Para pelayat mengucapkan belasungkawa kepadaku secara bergiliran. Aku hanya tertuntuk lesu di samping pusaran istriku. Aku merasa sangat putus asa saat iitu, ingin rasanya aku bunuh diri saat itu menyusul istriku. Tapi aku teringat dengan Reni  dan yakin dia masih hidup.
          Aku coba tegar, dan beberapa setelah kepergian istriku, kumulai bisa kembali menapaki kehidupanku dengan semangat. Suatu pagi aku diajak seorang kawan untuk ikut bekerja di kebun milik sebuah perusahaan. Aku ikut, hamper sore pekerjaan belum juga selesai. Kami berlima merupakan teman kerja dan sekaligus tetangga rumah yang sudah sangat dekat. Kami memutuskan untuk pulang dan melanjutkan keesokan harinya.
 *  *  *
          Pagi sekali kami telah berkumpul kembali dikebun tempat kami bekerja kemarin, tetapi kali ini hanya kami berdua. Ketiga teman yangm lauainmemilik urusan yang sangat penting sehingga tidak dapat ikut serta. Kamipu berdu bekerja dengan giat dan pada saat matahari sudah erada di puncak kami pun beristrahat. Menyantap bekal masing-masing, temanku memungut jeruk yang jatuh dan memakannya. “manisnya ini jeruk, kenapa sampai dibiarkan berjatuhan seperti ijni”  dengan sumringah ia berkata. Akupun ikut mengambil jeruk yang berserakan. Temanku lalu beranjak dan meminta izin untuk pulang lebih dulu karena ada urusan yang penting sore hari itu. Akupun tinggal sendiri dan masih bersantai menikmati beberapa biji jeruk.
          Tiba-tiba segerombolan orang datang menghampiriku. Mereka hendak melihat-lihat, tetapi saat mereka melihat ada kulit jeruk disekitarku ia sontak geram. “ oh begitu kerjamu di kebunku ya? Memakan buah orang sembarangan.” Kata salah satu dari mereka. Aku begit kagit dan langsung meminta maaf, akan tetapi tanganku malah ditepis dan aku di dorong hingga terjatuh sambil menyuruhku pergi dari kebunnya, “ awas kamu” katanya. Aku pulang dengan pikiran berkecamuk antara menyesal dan takut.
*  *  *
          Tok…tok…tok…, pintu rumahku diketuk dengan keras dan kubuka ternyata dua orang berseragam polisi dan berkata “ benar ini rumah pak Ahmad?” “iya” jawabku. Tanpa panjang lebar kedua polisi itu membawaku ke kantor polisi untuk di interogasi. Aku tak menyangka ancaman pemilikm kebun jeruk itu akan menjadi kenyataan yang menyeramkan seperti ini, aku takut dan merasa bersalah. Di kantor polisi aku dijejar dengan pertanyaaan dan aku menjawab dengan jujur dan aku akhiri dengan ucapan maaf. Tetapi dengan tegas polisi yang ada di dekatkku berkata “perkara bukan hanya diselesaikan dengan kata maaf.” Akupun terdiam, apalagi mendengar ucapan polisi satunya yang berkata “untuk penyelidikan lebih lanjut anda ditahan” hah aku tercengang, sekarang berada di dalam sel dengan umur 59 tahun hanya gara-gara memakan jeruk yang telah jatuh di tanah.
          Satu, dua haripun perkara disidangkan dan keputusannya dimenangkan oleh jaksa penuntut umum. Aku pasrah tanpa pengacara. Jangankan menyewa pengacara untuk makan saja susahnya minta ampun. Dan keputusannya aku dipenjara selama tiga tahun dan didenda 7 juta rupiah. Aku sedih dan teringat istriku, pasti istriku sangat malu melihat diriku jika ia masih hidup karena aku seorang pencuri. Aku piker buah yang sudah jatuh dari pada membusuk dimakan tidak akan menjadi perkara serumit ini.
Dua tahun tujuh bulan telah kujalani di penjara, aku lenih sering menghabiskan waktuku untuk mendekat diri tapi bukan berarti membuatku menjadi tegar. Pikiranku melayang menerawang dimana sebenarnya keberadaan anakku, apakah ia sudah meningga atau bagaimana. Aku mulai sakit-sakitan dan akupun tak tahan lagi ingin rasanya menyusul istriku disaat seperti ini. Dan aku sudah memutuskan tengah malam nanti aku akan mengakhiri semuanya…
*  *  *
           “ pak jangan bergerak dulu” suara lembut terdengar di telingaku. Namun, sungguh pening kepalaku sehingga membuatku tak dapat membuka mataku. Ternyata seorang suster berada disampingku saat ini. Akupun mulai sadar bahwa aku lagi terbujur di atas ranjang dengan perban luka dipergelangan tanganku. Tak kusadari air mata hangat melintas dipipi keriputku, sangat tragis yang kulakukan semalam tetapi tak menghantarku pada sosok yang aku cintai.
          Selama proses penyembuhan setelah usaha bunuuh diriku tak berhasil, aku tak pernah lagi memikirkan bagaimana hidupku kedepannya. Tapi, pada saat aku diruang perawatan, seorang tetangga dating menjengukku dan membawa kabar bahwa semnejak seminggu yang lalu terlihat ada yang tinggal dirumahku. Namun ia tidak tahu siapa dia. Aku sangat terkejut mendengar berita ini dan aku berharap anakkulah yang kembali.
          Pada saat kondisiku mulai membaik, aku bisa langsung pulang setelah diberi jaminan bebas dari pihak kepolisian. Sebenarnya masih ada beberapa bulan masa tahananku. Aku pulang dengan perasaan penasaran. Setibaku dirumah hanya satu yang ingin kuketahui bahwa siapa yang ada dirumah sekarang. Begitu terkejut kudapati anak gadisku menyambut dengan senyuman ramah yang sudah sangat lama tak kulihat. Yang tak kalah mengagetkan dia dalam keadaan hamil. Tanpa duduk terlebuh dahulu aku langsung melemparkan pertanyaan bertubi-tubi padanya. Anaku yang telah pergi belasan tahun lalu sekarang telah menjadi dewasa selama itu juga ia mengalami penyiksaan menjadi babu kontrak yang tak dapat berbuat apa-apa selain melayani majikannya. Dan sekarang dia hamil tanpa seorang suami. Aku juga mulai menceritakan kejadian yang aku alami malam ini.
          Dia hanya terisak mendengar semuanya yang kuceritakan. Sekarang kami hidup berdua menanti kelahiran cucu siapa tahu dapat membawa berkah.
selesai

LIMIT KEBEBASAN JURNALISTIK

          Dalam dunia jurnalistik kata pers istilah yang populer sebagai salah satu wadah jurnalistik yang resmi. Pers telah ada atau berdiri sebelum reformasi. Namun, pada massa reformasi kegiatan jurnalistik sempat mengalami keterpurukan. Segala aktifitasnya dikekang dan dibatasi.
         Kegembiraan yang berlebihan setelah reformasi tergulirkan hampir masuk, baik birokrasi pemerintah maupun masyarakat mengedepankan nuansa demokrasi. Namun, dengan maksud menjunjung asas demokrasi sering terjadi ide-ide yang pemunculannya acap kali melahirkan dampak yang merusak norma-norma dan etika. Bahkan cenderung mengabaikan kaidah profesionalisme kerja. Termasuk bidang profesi kewartawanan dan kegiatan jurnalis pada umumnya. Kebebasan jurnalistik yang telah dibuka, ditandai dengan diberlakukannya UU No. 40 tahun 1999. Segala yang membatasi kegiatan jurnalistik ditinggalkan. Siapa pun dan kapan pun dapat menrbitkan penerbitan jurnalistik tanpa persyaratan yang rumit.
        Dengan kebebasan yang diberikan kepada jurnalistik melaului pencetusan UU, lebih dari 10 tahun era reformasi kebebasan jurnalistik di Indonesia masih berada pada jalur yang negatif. Kebebasan jurnalis yang dianggap negatif karena hanya sebatas bebas dari kontrol pemerintah. Sementara berita yang disajikan kerap melampaui batas atau kebablasan dan cenderung tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan.
         Sejatinya jurnalistik harus mempertimbangkan apakah berita yang disajikan atau dipublikasikan itu akan berdampak positif atau negatif terhadap kemaslahatan masyarakat luas. Idealnya wartawan menggunakan hati nuraninya, apakah berita yang dituliskan itu membawa kebaikan untuk kepentingan publik atau tidak. Dampak buruk pemberitaan media salah satu cerminan bahwa jurnalistik dalam baraktifitas kerja telah melampaui limit kebasan yang telah diberikan.
          Dalam pandangan orang awam jurnalistik dapat dipertukarkan maknanya dengan beberapa istilah. Seperti halnya istilah pers dan wartawan. Namun sesungguhnya tidak, jurnalistik adalah suatu profesi yang berkaitan dengan pemberitaan khusus pada proses kegiatan mencari, menggali, mengumpulkan, mengolah, memuat, dan menyebarkan berita melalui media berkala pers yakni surat kabar, tabloid atau majalah kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya.
Jurnalistik dalam melaksanakan tugasnya diberikan kebebasan oleh pemerintah yang dituang dalam bentuk UU yaitu melaksanakan perannya sebagai berikut: “1) memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui, 2) menegaskan nilai-nilai dasar demokrasi dan hak-hak asasi manusia serta menghormati kebhinekaan, 3) mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat akurat dan benar, 4) melakukan pengawasan, kritik, koreksi dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum, 5) memperjuangkan keadilan dan kebenaran” ( Masduki, 2009:11).
          Jurnalistik juga dikatakan sebagai profesi sehingga kebebasan yang diberikan dituang dalam bentuk UU.  Profesionalisme berarti paham yang menilai tingginya keahlian, atau kemampuan pribadi, sebagai alat utama untuk mencapai keberhasilan. Seseorang bisa disebut profesional apabila dia memenuhi enam ciri berikut: 1) memiliki keahlian tertentu yang diperoleh melalui penempaan pengalaman, pelatihan, atau pendidikan khusus dibidangnya. 2) mendapat gaji, honor, atau imbalan materi yang sesuai dengan keahlian, tingkat pendidikan, atau pengalaman yang diperolehnya. 3) seluruh sikap prilaku dan aktifitas pekerjaannya dipagari dan dipengaruhi oleh keterikatan dirinya secara moral dan etika terhadap kode etik profesi.. 4) secara sukarela bersedia untuk bergabung dalam salah satu organisasi profesi yang sesuai dengan keahliannya. 5) memiliki dedikasi luar biasa terhadap bidang pekerjaan profesi yang dimiliki yang ditekuninya. 6) tidak semua orang mampu melaksanakan pekerjaan profesi tersebut karena untuk bisa menyelaminya mensyaratkan penguasaan ketrampilan atau keahlian tertentu.
          Kebebasan jurnalistik yang diberikan, sekarang ini  para jurnalisme sering melampaui limit kebebasan yang biasa dikenal dengan  istilah yang populer yaitu kebablasan. Kebebasan yang muncul pada masa era reformasi ini ternyata membawa permaslahan baru. Para jurnalis masih banyak yang belum menguasai pengetahuan umum, skill, dan teknik penulisan berita yang sesuai kaidah serta berapresiasi dalam kebebasan yang kopherensif dan partisipatif. Memang era reformasi menimbulkan dilema, baik dilema yang dirasakan oleh par jurnalisme maupun oleh masyarakat dengan adanya kebebasan. Dari keenam syarat sebuah profesionalisme dan jurnalistik yang juga merupakan sebuah profesi maka akan jelas  lampauan kebebasan oleh jurnalistik karena tidak sedikit para jurnalisme yang belum memenuhi syarat profesional itu sendiri.
           Kebebasan yang tengah dijalani dengan jurnalistik sekarang ini bukanlah kebebasan yang benar-benar bebas melainkan tetap memiliki limit. Apabila sebuah kebebasan jurnalistik tidak dipahami dengan baik maknanya maka tidak menutup kemungkinan kebebasan yang diberikan akan disalah gunakan. Banyak hal penting terkait dengan kebebasan ini, selain dari ancaman kebebasan itu sendiri apabila melewati limit-limit yang telah ditentukan juga memiliki dampak-dampak yang negatif.
         Ancaman kebebasan ini dapat dilihat dari dua aspek yaitu eksistensi jurnalistik diera sekarang ini dengan hasil kerjanya yaitu kegiatan mencari, menggali, mengumpulkan, mengolah, memuat, dan menyebarkan berita melalui media berkala pers yakni surat kabar, tabloid atau majalah kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya. Dengan kebebasan yang ada, ancaman dari aspek diatas bisa saja muncul dikarenakan para jurnalistik dengan seenaknya membuat berita tanpa memikirkan dampak dari berita yang di publikasikan. Seperti halnya membuat judul yang vulgar dan erotis pada saat menampilkan berita tentang seks atau membuat judul yang bombasis.
         Ancaman terberat bagi kebebasan jurnalistik saat ini justru dari dari kelompok massa. Walaupun ada ancaman dari pemerintah, polisi, maupun tentara namun ancaman tersebut dari lembaga-lembaga tersebut atau perorangan dari lembaga tersebut bisa lebih terkontrol. Karena mereka mempunyai pemimpin yang bisa dimintai pertanggungjawaban dan lembaga itu mempunyai aturan baku yang dapat dijadikan rujukan. Ancaman lain yang tidak kalah beratnya adalah dari peraturan perundangan lainya seperti peraturan khususnya KUH perdana dan KUH perdata. Ini aspek kedua yang merupakan ancaman yang penting bagi jurnalistik.
        Dari aspek lain ancaman yang dapat timbul dengan kebebasan jurnalistik yaitu seperti kecurigaan pada praktek jurnalisme preman, jurnalisme pelintiran, jurnalisme omongan, dan tudingan-tudingan negatif lainnya. Sampai masyarakat pun ikut menyepelekan peran  jurnalistik dalam  memberi informasi. Masyarakat sebenarnya belum sadar kebebasan tersebut bukanlah kebebasan untuk jurnalistik itu sendiri sebab secara tidak langsung ataupun langsung jurnlaistik merupakan bagian dri pembangunan bangsa dan negara.
        “ Masyarakat mutakhir adalah masyarakat yang dilimpahi informasi”( robert k. Merton dalam jakob 1987:24). Dengan itu harusnya masyarakat ikut berperan memberikan informasi untuk dipublikasikan oleh jurnalistik melalui pers. Pers juga dengan adanya kebebasaban dapat dengan mudah menjadi agen control roda pemerintahan yang berjalan dan tidak dapat begitu saja diketahui oleh masyarakat tanpa melalui media pers dengan peran jurnalistik.
         Media massa melalui jurnalistik dalam penyampaian beritanya untuk kehidupan masyarakat memiliki manfaat yang cukup besar. Mereka menggunakan alat seperti halnya Koran, radio, majalah, televisi, dan seni pertunjukan. Peralatan terseebut dapat digunakan untuk menyampaikan pesan namun jika fungsi penyampaian informasi atau berita disalahgunakan hal ini dapat berdampak sebagai berikut antara lain; fungsi jurnalistik sebagai pencari dan penyebaran berita dan sebagai alat pendidik tidak lagi menjadi cara yang kuat, penayangan adegan yang tidak layak di media media elektronik merupakan wajah dari kebebasan jurnalistik.
        Kehadiran media massa sebagai pendukung kegiatan jurnalistik senantiasa menghadirkan kontradikasi. Di satu sisi menyajikan hal-hal positif seperti hiburan, informasi, pengetahuan, dan teknologi untuk memperluas wawasan, dengan kata lain media massa baik elektronik maupun nonelektronik bisa memberikan informasi yang sehat dan mencerdaskan khalayak serta melakukan kontrol kritik yang konstruktif. namun di sisi lain, pemberitaan dari hasil kegiatan jurnalistik sering menimbulkan keresahan dan berbau provokasi.

Lampiran Ringkasan Materi Prosa Lama yang dijelaskan di depan kelas

.
Adapun karya sastra yang termasuk prosa lama yaitu:
1.    Hikayat, berasal dari India dan Arab, berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. Kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal. Namun dalam hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah. Contoh: Hikayat Hang Tuah, Kabayan, Si Pitung, Hikayat Si Miskin, Hikayat Indra Bangsawan, Hikayat Sang Boma, Hikayat Panji Semirang, Hikayat Raja Budiman.
2.    Sejarah (tambo) adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta. Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama. Contoh: Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.
3.    Kisah adalah cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh: Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Kisah Abdullah ke Jedah.
4.    Dongeng adalah bentuk sastra lama yang bercerita tentang sesuatu kejadian yang luar biasa dan penuh khayalan, tentang dewa-dewa, peri-peri, putri-putri cantik, dan sebagainya. Fungsi dongeng haruslah sebagai penghibur. Oleh karena itu, dongeng disebut juga cerita pelipur lara. Dongeng bermacam-macam, yaitu :
1)    Dongeng jenaka adalah cerita tentang tingkah laku orang bodoh, malas, atau cerdik dan masing-masing dilukiskan secara humor. Contoh: Pak Pandir, Lebai Malang, Pak Belalang, Abu Nawas, dll.
2)    Legenda, yaitu ceritera pada masa lampau yang masih memiliki hubungan dengan peristiwa-peristiwa sejarah atau dongeng-dongeng.
Contoh: Legenda Gunung Tangkuban Perahu, Terjadinya Kota Banyuwangi, Pulau Samosir dll.
3)    Sage adalah cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang. Beberapa contoh sage, adalah: Calon Arang, Ciung Wanara, Airlangga, Panji, Smaradahana, dll
4)    Mitologi yaitu ilmu tentang kesusasteraan yang mengandung konsep tentang dongeng suci, kehidupan para dewa dan makhluk halus salam suatu kebudayaan. Atau ceritera tentang asal usul alam semesta, manusia dan bangsa yang dikaitkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti mendalam.
Contoh: Mitos tentang Nyai Loro Kidul
5)    Fabel adalah cerita lama yang menokohkan binatang sebagai lambang pengajaran moral (biasa pula disebut sebagai cerita binatang). Beberapa contoh fabel, adalah: Kancil dengan Buaya, Kancil dengan Harimau, Hikayat Pelanduk Jenaka, Kancil dengan Lembu, Burung Gagak dan Serigala, Burung Bangau dengan Ketam, Siput dan Burung Centawi, dll.
6)    Parabel adalah cerita rekaan yang menggambarkan sikap moral atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau perbandingan. Contoh: Kisah Para Nabi, Hikayat Bayan Budiman, Mahabarata, Bhagawad Gita, dll.
7)    Cerita berbingkai adalah cerita yang di dalamnya terdapat cerita lagi yang dituturkan oleh pelaku-pelakunya. Contoh: Seribu Satu Malam.

REINKARNASI DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF

Pandangan Kedokteran Di Barat terhadap Reinkarnasi
          Konsep reinkarnasi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan kebudayaan Timur. Reinkarnasi telah mempengaruhi kebudayaan masyarakat China. Ia didiskusikan oleh kalangan cendekiawan dan telah tertanam dalam perasaan dan emosi dari orang-orang China. Kepercayaan ini tercermin dalam watak, kebiasaan, cara pandang, dan berinteraksi di kalangan mereka dalam hal hubungan, keyakinan seseorang, dan kebijaksanaan filosofi dan kepercayaan.
      Yang paling mengejutkan bahwa di Amerika Utara, di mana konsep kehidupan banyak dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan, dan reinkarnasi bukanlah sesuatu hal yang dibicarakan secara umum di masyarakat, penelitian kedokteran tentang adanya reinkarnasi telah banyak dilakukan. Di belahan bumi Barat, ia telah luas diterima di kalangan perguruan tinggi dan organisasi setempat untuk mengadakan riset parapsikologi.
      Sekarang ini ada 5 perguruan tinggi yang mempelajari masalah paranormal yaitu: Princeton University (USA), University of Edinburg (Inggris), University of Amsterdam (Belanda), University of Freiburg (Jerman) dan University of Virginia (USA). Banyak mahasiswa telah mendapatkan gelar Ph.D. melalui penelitian mereka tentang paranormal, dan akademik menghadapi riset fisik yang selalu berubah-ubah. Para peneliti menemukan sejumlah bukti bahwa reinkarnasi bukanlah sesuatu yang takhayul dan telah dibuktikan secara ilmiah bahwa reinkarnasi ada di kehidupan manusia. Jadi, cara berpikir orang-orang telah berubah dan mulai dapat menerima lebih mudah akan kebenaran-kebenaran itu yang mana tidak dapat dilihat dengan kasat mata atau dirasakan dengan perasaan manusia.
      Studi mengenai reinkarnasi adalah sebuah riset kedokteran/parapsikologi yang menggunakan metode yang tidak lazim. Penelitian ini tidak mempunyai formula teori, walaupun teori-teori akan muncul pada saat melakukan studi. Contoh yang sudah pasti dipilih daripada contoh yang acak, dan ukuran contoh biasanya relatif agak kecil. Hasilnya sebagian besar ditampilkan dengan kata-kata yang menegaskan pengertian dari contoh kasus yang diambil. Ini bahwasannya, pengaruh subjektivitas studi dan karakter dari kesadaran peneliti akan sangat banyak mempengaruhi pengumpulan dan pengolahan data. Dari usaha penelitian kita dapat dibagi menjadi dua kategori. Kategori pertama adalah anak-anak yang masih mengingat kehidupan masa lalu mereka, dan kedua adalah pasien yang mempunyai kehidupan masa lalu yang dipanggil melalui hipnotis dengan terapi kilas balik.
       Ian Stevenson, M.D., seorang profesor peneliti dari University of Virginia, Departemen Kejiwaan, Divisi Bagian Kepribadian (DOPS), ia adalah kepala penelitian masalah reinkarnasi. Penelitian DOPS ini dapat dimungkinkan karena adanya sumbangan dari Eminent Scholars Chair (semacam perkumpulan mahasiswa yang ulung) dan sejumlah besar warisan tanah dari Priscilla Woolfan. DOPS menyatakan "tujuan utama penyelidikan secara ilmiah atas fenomena yang disarankan, asumsi dan teori yang dapat diterima oleh ilmu pengetahuan tentang sifat dasar dari pikiran ataupun kesadaran, dan hubungannya dengan materi yang mungkin salah."
     Usaha penelitian Dr. Ian Stevenson terpusat pada bukti ilmu pengetahuan atas kejadian parapsikologi, seperti reinkarnasi. Ia telah melakukan perjalanan ke segala penjuru dunia selama lebih dari tiga puluh tujuh tahun untuk menyelidiki, mencatat, mengumpulkan, menguji, dan mencocokkan orang-orang, terutama anak-anak, yang mengingat "kehidupan masa lalu, dan yang mempunyai tanda lahir atau cacat lahir yang dihubungkan dengan luka, biasanya fatal, pada orang yang mengingat kehidupan masa lalunya." Dr. Stevenson, sekarang berumur 80-an, telah mengumpulkan ribuan rekaman dari anak-anak berumur dari 2-7 tahun yang tinggal di Timur Tengah, Eropa, Asia dan Amerika.
      Sangat mencengangkan, ditemukan bahwa ingatan akan kehidupan masa lalu akan memudar sekitar umur 7 tahun. Anak-anak akan berbicara secara langsung tentang kehidupan masa lalunya, ingin pulang kembali ke "rumah," rindu sebagai ibu dan suami dari kehidupan yang lain, dan sering ditunjukkan dengan adanya tanda ketakutan yang tidak biasanya dalam keluarga yang sekarang atau yang tidak dapat dijelaskan oleh kehidupannya sekarang. Sebagai tambahan, mereka mengetahui sesuatu hal di mana mereka tidak dapat belajar atau mendengar dari kehidupannya sekarang. Yang sangat menakjubkan, pernyataan anak-anak dapat dibuktikan dengan kehidupan nyata atau kejadian kematian dalam banyak kasus.
      Dr. Stevenson menulis, "Sering, anak-anak ini berbicara tentang orang-orang dan kejadian-kejadian dari kehidupan sebelumnya, bukan kehidupan yang samar-samar dari abad yang lalu, akan tetapi kehidupan yang jelas, individu yang dapat dikenali, yang kadang-kadang tidak seluruhnya diketahui oleh keluarganya dan tinggal di kota yang berbeda atau tempat yang berbeda atau tinggal di negara yang lain." Biar pun, beberapa anak juga kelihatannya mengingat kehidupan sebelumnya yang terjadi pada dasawarsa yang lalu, yang paling mencengangkan, ia menemukan anak-anak yang dapat berbicara bahasa asing.
       Dr. Stevenson juga menerbitkan sejumlah buku yang mana dia mencatat banyak penemuan yang menarik, seperti: Children Who Remember Previous Lives: A Question of Reincarnation, Reincarnation and Biology: A Contribution to the Etiology of Birthmarks and Birth Defects, Where Reincarnation and Biology Intersect, and Cases of the Reincarnation Type; Vol I (India), II (Sri Lanka), III (Lebanon dan Turki) dan IV (Thailand dan Birma).
     Dr. Stevenson melaporkan ada lebih dari 200 kasus. Digambarkan dengan detail kematian anak-anak pada kehidupan sebelumnya, seperti terbunuh oleh suatu benda tajam. "Tanda lahir sering dihubungkan dengan luka atau tanda-tanda yang lain pada kematian seseorang yang hidup yang diingat oleh anak-anak." Ia juga dapat menemukan hubungannya dari laporan visum kedokteran dan dapat juga membuktikan ketelitian dari masing-masing ingatan anak.
      Tipe penelitian yang lain, seperti disebutkan sebelumnya adalah berdasarkan atas setiap orang yang dihipnotis oleh seorang psikoterapi, untuk memanggil ingatan pada kehidupan sebelumnya. Sebenarnya, "hipnotis" tidak menggambarkan proses untuk memanggil kehidupan sebelumnya. Pada kenyataannya menggunakan teknik yang lebih maju yang disebut "Terapi Kilas Balik Kehidupan Masa Lalu (PRL)." Di bawah pengaruh PRL pasien tidak tertidur dan gelombang otaknya berbeda dari kondisi tidur. Lebih jauh, berkenaan dengan gelombang otak, beberapa psikoterapi dapat menyebabkan pasien berada pada tingkat kesadaran yang berbeda daripada kondisi hipnotis tradisional. Kondisi ini lebih dapat disamakan pada kondisi hening yang dicapai melalui suatu kultivasi. Telah diketahui bahwa dalam kondisi kesadaran yang terpusat, pasien dapat melakukan kontak dengan kesadaran yang lebih dalam. Mereka kemudian dapat masuk ke masa lalu, sementara kesadaran sekarang ini masih aktif.
     Memang PRL masih sangat kontroversial dan mendapat kecaman yang keras dari sejumlah ilmuwan. Namun demikian, David Quigley menemukan di riset ilmiah dan percobaan dengan PRL ada "sejumlah besar data yang akan membuktikan kepada ilmuwan bahwa banyak ingatan "kehidupan masa lalu" berdasarkan dari kisah nyata sejarah. Kemudian dia mengutip hasil riset dari Helen Wambach (Reliving Past Lives), Marge Riedes Mison ke Marlboro dan 30 kasus reinkarnasi milik Ian Stevenson. Dia berkata, "Siapa saja yang masih tidak mengakui ini, pada kenyataannya, mereka terperangkap dalam 'ajaran' yang tidak irasional, dapat disamakan dengan kepercayaan para "sarjana" gereja di abad ke-16 yang tetap pada kepercayaannya bahwa bumi sebagai pusat sistem tata surya."
      Dr. Brian Weiss, M.D., seorang psikoterapi tradisional, lulusan Universitas Columbia dan Yale Medical School dan Kepala Psikiatri Emeritus di Mount Sinai Medical Center di Miami, adalah orang yang paling terkenal menggunakan PRL. Setelah lulus dari Yale, dia mengajar di Universitas Pittsburgh dan Universitas Miami. Diumurnya yang kedelapan puluh, saat dia menjadi Kepala Psikiatri Emeritus, ia telah menerbitkan kurang lebih 40-an makalah. Sebagai seorang yang terpelajar, dia tidak terlalu ambil perhatian terhadap parapsikologi. Awalnya dia tidak mempunyai pengetahuan sama sekali, dan tidak tertarik dengan reinkarnasi.
       Belakangan Dr. Weiss mulai tertarik masalah tersebut. Buku pertamanya yang membahas masalah reinkarnasi Many Lives, Many Masters terjual sebanyak dua juta kopi, dan telah diterjemahkan ke lebih dua puluh bahasa. Ringkasan buku itu menyatakan, "Psikiatri dan metafisika berpadu bersama dalam orang yang berpegang teguh pada pendekatan secara klinis terhadap psikiatri, susah untuk dapat mengakui adanya terapi terhadap kehidupan masa lalu pada saat menghipnotis seorang pasien dan mendadak ia mengungkapkan kehidupan masa sebelumnya memperkenalkan arwahnya yang telah menerapi jiwanya di antara kehidupan."

2.2 Pandangan ilmu pengetahuan terkini (medis dan fisika kuantum) terhadap Reinkarnasi
        Saat tubuh fisik mati, ia akan terurai kembali menjadi partikel. Tapi jiwa/roh kita yang berbentuk medan energi tak ikut mati. Karena energi tak bisa mati. Ada hukum fisika tentang kekekalan energi,bahwa energi tak bisa dimusnahkan hanya berubah bentuk. Nah saat orang meninggal kemana energinya? Kita nggak bisa melihat energi orang yang baru meninggal karena sub-sub atomnya berputar sangat cepat diluar jangkauan mata. Tapi medan energi itu tetap ada berbentuk potensi.
         Kelahiran kembali baru akan terjadi kalau medan energi ini telah mendapatkan stimulus-stimulus yang sesuai dan dibutuhkannya. Apa sih stimulus-stimulusnya? yaitu berupa frekwensi frekwensi yang seirama yang sesuai dengan yang dimilikinya. Dan ini ada hubungannya dengan kehidupan sebelumnya. Misalnya seseorang yang semasa kehidupan sebelumnya mempelajari musik maka dia akan "memilih" terlahir di keluarga pemusik. Atau bila ia sebelumnya banyak berbuat kejahatan maka ia akan "memilih" lahir di keluarga penjahat. Karena memang stimulus-stimulus yang mirip dengannya didapatkan disana. Tapi tetap ada pengecualian. Misalnya seseorang pemilik medan energi berkualitas tinggi bisa memilih lahir di dalam keluarga yang kualitas medan energinya rendah. Biasanya karena ada keterikatan khusus dengan keluarga tersebut dalam beberapa reinkarnasi sebelumnya. Atau keinginan untuk membantu keluarga tersebut.
         Para nabi adalah contoh konkrit bagaimana seseorang yang medan energinya berkualitas tinggi rela dilahirkan kembali sebagai manusia dengan misi mulia yaitu menolong sesamanya. Dan sepanjang sejarah bila pada satu kaum terjadi kemerosotan moral dan kualitas hidup, maka pada kaum itu akan lahir seseorang yang akan memperbaiki derajat dan kualitas kaum tersebut.
        Dan disini kita melihat bahwa kelahiran adalah pilihan. Itulah esensi terpentingnya. Artinya kita memilih berdasarkan kehidupan lalu kita dan stimulus-stimulus yang kita butuhkan. Artinya lagi apa? Artinya bahwa kita telah memilih di keluarga mana kita lahir. Kita telah memilih ingin dilahirkan oleh siapa. Kita telah memilih orang tua kita. Kita telah memilih tubuh yang sedang kita pakai ini sebagai kendaraan kita di dunia fisik. Maknanya apa? Maknanya adalah pasti ada suatu misi khusus yang harus kita tuntaskan di sini. Rasanya nggak mungkin Tuhan membuat kita terlahir disini tanpa tujuan. Banyak yang berpendapat bahwa tujuan kita hidup di dunia hanya untuk menyembah Tuhan. Lah emangnya Tuhan butuh untuk di sembah? Inilah yang harus kita cari tahu. Mengapa kita memilih terlahir di sini,di keluarga ini.
      Pastinya setiap orang punya misi yang berbeda-beda. tapi ada satu tujuan yang sama yaitu bagaimana terbebas dari siklus kelahiran kembali. Sehingga kita benar-benar bisa kembali kepada-Nya. Sang pencipta kita. Seperti yang telah diungkap oleh semua agama. Semua itu hanya bisa tercapai bila tingkat kesadaran, awareness kita telah mencapai puncaknya. Telah sampai pada maqom (tingkat, perhentian) yang paling atas. Sementara kita sekarang masih bermain-main pada maqom-maqom tingkat rendah. Untuk itulah kita harus terus dilahirkan kembali ke dunia fisik. Karena roh kita memerlukan tubuh sebagai kendaraan untuk meningkatkan kesadaran. Apa yang salah dengan binatang? Mereka hanya mengambil dari alam sesuai kebutuhannya, bukan keinginan atau keserakahannya. Di dunia binatang tidak ada korupsi seperti di Indonesia. Mereka melakukan hubungan seks hanya untuk melahirkan keturunan. Di dunia mereka tidak ada pelacuran. Mereka mengorbankan dirinya untuk gizi dan kesehatan manusia. Juga untuk upacara korban bagi keselamatan manusia, di dalam agama Yahudi, Hindu dan Islam.
       Tetapi reinkarnasi adalah suatu yang serius. Ia menjadi ajaran pokok dari agama-agama Timur, seperti Hindu, Buddha, Jain dan lain-lainnya. Di luar itu, ada orang-orang atas nama pribadi atau organisasi yang percaya pada reinkarnasi. Survei-survei yang dilakukan di Eropa dan AS menujukkan jumlah cukup besar, sampai seperempat orang di sana percaya pada reinkarnasi.
       Di AS, sesuai dengan semangat ilmiah mereka, reinkarnasi juga diselidiki secara metode ilmu pengetahuan, melalui wawancara dengan orang yang menyatakan mengingat masa lalunya, khususnya anak anak kecil dan keluarga mereka, verifikasi data lewat dokumen-dokuman, analisis dan kesimpulan. Juga penelitian atas tanda lahir dan cacat bawaan. Hal ini dipelopori oleh Dr Ian Stevenson, ketua Departmen Psikiatri dan Direktur Divisi Studi-Studi Perseptual di Universitas Virginia. Cara lain untuk membuktikan reinkarnasi adalah melalui regresi, di mana orang dalam keadaan terhipnotis diminta untuk melihat dan menceritakan kehidupan sebelumnya. Hal ini dilakukan oleh psikolog atau psikiater dalam praktek terbuka. Reinkarnasi juga menjadi subyek banyak film. Salah satunya yang menggarap topik ini secara serius ke dalam film musikal yang menarik untuk ditonton berjudul ”On A Clear Day You Will See Who You Are” dibintangi oleh Barbara Streisand.
      Tetapi banyak juga yang menolak reinkarnasi, karena alasan dogma. Misalnya Prof Louis Leahy Guru Besar filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta. Dalam bukunya ”Misteri Kematian,” dia mengatakan reinkarnasi adalah pemecahan semu. Bila manusia terus lahir kembali, berputar seperti roda, kapan ia akan mencapai pembebasan, kapan ia bertemu Tuhan?
Louis Leahy mengeritik metode regresi tetapi tidak bicara apa-apa tentang karya Dr Ian Stevenson, yang telah mengumpulkan lebih dari 3000 kasus reinkarnasi dari seluruh dunia, dan telah dibukukan dalam 4 volume, diterbitkan oleh Universitas Virginia, AS.
     Bagi Louis Leahy, dan orang-orang yang seiman dengannya, pemecahan yang sejati adalah kebangkitan tubuh. Tetapi banyak orang dari keyakinan formal yang sama tidak percaya kepada kebangkitan tubuh. Misalnya Nation of Islam, organisasi Islam dari orang-orang keturunan Afrika-Amerika, dan the Phitsburg Platform, satu organisasi reformasi Yahudi, mereka percaya kepada kebangkitan jiwa. Dogma kebangkitan tubuh tampak terlalu vulgar dan menghina akal.
     S. Radhakrishnan, menjawab para pengritik reinkarnasi sbb: ”Kelahiran kembali bukan satu pengulangan kekal yang tidak mengarah ke mana-mana, tetapi suatu gerakan manusia (yang masih bersifat) binatang kepada manusia yang (bersifat) dewata, suatu awal unik kepada satu akhir unik, dari hidup liar di rimba raya kepada suatu masa depan di ”Dunia Jiwa Yang Tak Terlahirkan” (Moksa).”
     Reinkarnasi bukan dogma, tetapi ajaran yang rasional. Lebih dari itu ia juga merupakan pengalaman bagi banyak orang dan dapat diteliti secara ilimiah. Karena itu daya tariknya sangat tinggi bagi manusia yang telah dewasa secara spiritualitas dan tetap bersandar pada akalnya.
   
2.3 Bukti adanya Kehidupan Masa Lalu (Reinkarnasi)
      Beberapa bukti ilmiah tentang adanya reinkarnasi telah diungkapkan oleh beberapa peneliti dengan berbagai metode pendekatan ilmiah. Beberapa buku seperti Children Past Lives, Twenty Cases Suggestive of Reincarnation, Where Reincarnation and Biologiy Intersect, memperkenalkan hasil penelitian Dr. Ian Stevenson, dari Universitas Virginia, Amerika, tentang bukti-bukti yang berhubungan dengan adanya kehidupan masa lalu dan reinkarnasi. Demikian juga website diinternet tentang reinkarnasi sangat banyak dijumpai yang menyediakan informasi tentang kehidupan masa lalu dan reinkarnasi. Reinkarnasi dalam pengertian hukum positif sulit dibuktikan sebagai suatu kenyataan ingatan kehidupan masa lalu, karena kemampuan daya ingat otak manusia sangat terbatas.   
      Namun dalam keadaan tertentu, tanpa disadari atau terjadi perubahan kesadaran maka ingatan dibawah sadar tersebut akan muncul kepermukaan, dan dapat menguraikan dengan jelas tentang pengalaman-pengalaman pada kehidupan sebelumnya. Buku buku diatas telah mencatat kasus kasus kehidupan masa lalu seseorang, terutama pada anak-anak dibawah tiga tahun. Dalam keadaan terhipnotis dimana kesadarannya menurun namun dapat mengungkapkan secara terperinci pengalaman-pengalaman kehidupan masa lalunya. Kemudian cerita yang diungkapkan tersebut dilakukan cross check dengan menelusuri, nama tempat tahun atau alibi-alibi lainnya, ternyata banyak benarnya. Ian Stevenson telah meneliti lebih dari dua ribuan anak dari berbagai belahan dunia.
      Salah satu kasus yang paling bagus pembuktian kebenarannya yaitu seorang gadis muda dari India bernama Shanti Devi, yang tinggal di Delhi (lahir tahun 1926) yang pada umur tiga tahun mulai mengingat dan bercerita tentang hal-hal dari kehidupan masa lalu di kota Muttra yang jauhnya delapan puluh mil. Dia mengatakan bahwa dia telah menikahi seorang saudagar kain, melahirkan seorang anak laki-laki dan meninggal dunia sepuluh tahun kemudian, dan banyak pernyataan yang diceritakan secara detail tentang kehidupan masa lalunya sampai ia berumur 9 tahun. Pernyataan-pernyataan itu direkam. Suatu komisi dibentuk untuk merencanakan dan menyaksikan kunjungannya ke Muttra, tempat keluarga yang sering disebut oleh Shanti Devi, dan menyaksikan bahwa ia benar-benar mengenali sanak saudaranya yang lain dimasa lalu, mengetahui dengan detail jalan kerumahnya yang dahulu dikenalinya, dan bahkan mengungkapkan bahwa ada uang yang disembunyikannya di dalam rumah tersebut. Tempat persembunyiannya ditemukan dan bekas suaminya mengakui dia telah memindahkan uang tersebut. Jadi apa yang diceritakan oleh Shanti         Devi itu memang benar-benar nyata. Demikian juga cacat fisik, tanda lahir yang terjadi sangat berhubungan kehidupan masa launya. Demikian juga kelainan-kelainan keperibadian sebagai contoh, seseorang sangat takut dengan air sungai, ternyata pada kehidupan masa lalunya orang tersebut meninggal karena tenggelam. Demikian juga dengan penyakit-penyakit yang diderita saat ini tidak lepas dari karma pada kehidupan yang lalu.
       Dalam Garuda Purana dan Padma Purana memberikan penjelasan yang sangat rinci tentang hal tersebut seperti, seorang penderita epilepsi dikatakan pada pada kehidupan yang lalu ia adalah seorang yang perkasa, kuat, tetapi kekuatannya tersebut digunakan untuk mencederai orang lain  sehingga ia diberikan badan epilepsi. Demikian juga dengan penyakit kusta, penyakit paru-paru, dan sebagainya diungkapkan dengan jelas dalam purana tersebut. Walaupun secara ilmu kedokteran modern telah menemukan patogenesis penyakit sampai pada biomolekuler, diketahui terjadi mutasi pada kromosom tertentu sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan fisik atau terjadinya penyakit. Telah dibuatkan peta kelainan kromosom tersebut secara rinci, namun pertanyaan yang mendasar yang tidak akan pernah dijawab adalah ; siapakah yang melakukan mutasi tersebut, kenapa hanya pada orang-orang tertentu saja terjadi mutasi tersebut?. Kita serahkan jawabannya kepada The Grand Designer, Omnipower, Omniscient, Personalitas Tuhan.
     Banyak lagi ilmuwan barat yang telah membuktikan melalui pengamatan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah adanya kehidupan setelah kematian. Raymond A Moody adalah salah satu diantara banyak ilmuwan yang tekun meneliti reinkarnasi dalam bukunya yang berjudul ” Life After Life”. Buku tersebut menceritakan banyak pengalaman seseorang pada saat menjelang kematian (near-death experience).
       Richard Webster telah menyusun suatu pedoman untuk mengetahui adalanya ingatan kehidupan masa lalu (past-life memories) yang cukup akurat digunakan. Ada bermacam-macam metode digunakan untuk mengetahui adalah past-life memories, seperti contoh dibawah ini :
2.3.1 Ingatan Yang Bersifat Spontan.
      Khususnya anak-anak dibawah 3 tahun, ingatan muncul begitu saja tanpa diketahui asal-usulnya. Beberapa orang menggambarkan proses tersebut sebagai mimpi berjalan. Bayang-bayang dan suasana dapat muncul dalam ingatan dan subyeknya, kadangkala dapat merasakan bahwa mereka sendiri adalah bagian dari ingatan tersebut. Meskipun sering kali mereka melaporkan suatu perasaan yang berbeda dalam kenangan tersebut dari diri mereka sendiri.
2.3.2 Ingatan Yang Dipicu (Triggered recall)
      Ingatan dialami dengan cara yang sama seperti diatas, namun dipicu oleh suatu peristiwa. Peristiwa tersebut bisa apa saja yang tampaknya mengingatkan seseorang akan sesuatu bagian yang penting dari ingatannya itu – contohnya bau yang khusus, penglihatan akan suatu obyek, suara ribut, mendengar sebuah kata atau kalimat yang khusus, rasa atau berada dalam suatu keadaan fisik yang khusus. Hal-hal tersebut dapat mengingatkan seseorang akan pengalaman masa lalu diluar kehidupan saat ini.
2.3.3 Melalui Mimpi.
      Seseorang sering kali mendapatkan mimpi berulang-ulang yang sama sekali tidak tampak seperti jenis mimpi biasa, atau bermimpi yang diluar pengalaman hidupnya saat ini, dan kadang mimpi itu berkelanjutan. Mimpi adalah munculnya ingatan-ingatan kehidupan masa lalu dari bawah sadar.
2.3.4 Hipnosis
      Hipnotis telah digunakan selama beberapa dekade sebagai suatu alat untuk mencoba menemukan ingatan-ingatan kehidupan di masa lalu atau pengalaman diluar badan. Meskipun metode hipnotis telah mulai dikembangakan sejak sekurang-kurangnya 150 tahun, namun sedikit yang dipahami tentang proses aktual dimana orang dapat dihipnotis. Pengaruh hipnotis menyebabkan subyeknya berada dalam suatu suasana tidak sadarkan diri. Keuntungan dari metode ini sedikit demi sedikit mengumpulkan ingatan-ingatan yang jauh ini, yakni bahwa pikiran dari subyek tersebut dapat dibuat terfokus dengan tajam dalam keadaan tidak sadarkan diri. Hipnotis digunakan untuk bermacam-macam tujuan seperti untuk menyidik suatu peristiwa dengan sedikit demi sedikit mencoba mengumpulkan potongan-potongan informasi.
2.3.5 Meditasi Yang Mendalam.
     Menditasi yang mendalam dikatakan dapat memberikan ingatan-ingatan yang bersifat spontan kepada subyeknya yang tampaknya berasal dari kehidupan-kehidupan masa lalu. Sekali mencapai keadaan meditasi yang mendalam, dampaknya sama seperti dihipnotis, terkecuali bahwa tidak adanya pengaruh eksternal yang kuat terhadap subyeknya. Setelah mengatakan hal ini, orang-orang yang mengalami kilas-balik sehubungan dengan kehidupan masa lalu atau ingatan-ingatan yang bersifat sebentar sering kali mendapatkan permulaan yang bagus di bidang ini, dan dapat memperoleh hasilnya dengan cepat jika mereka tekun.